1.
Perancangan
dan Implementasi Sistem Pakar untuk Analisa Penyakit Dalam
Oleh: Adhi Sadewo Broto
Penyakit dalam
merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diderita dan memiliki
indikasi yang beragam dan gejala yang muncul hampir memiliki kemiripan. Hal ini
menyebabkan banyak tenaga medis, bahkan masyarakat awam kesulitan untuk
mengenali jenis penyakit yang diderita. Tanpa pengetahuan yang baik dapat
menyebabkan penanganan yang salah terhadap suatu penyakit, bisa jadi semakin
parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika telambat tertolong. Semakin
canggihnya ilmu kedokteran sangat membantu tenaga medis untuk mendiagnosa suatu
penyakit dan mengobati pasien. Salah satu alat bantu yang sangat membantu dalam
melakukan diagnosa terhadap penyakit dalam adalah sistem pakar. Sistem pakar
secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat
menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun
‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli,
sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Seringkali orang
bingung dengan penyakit yang diderita dan harus ke dokter apa untuk berobat
atau berkonsultasi. Karena penyakit dalam sangat beragam jenis dan gejalanya,
maka seorang pakar atau dokter perlu mengkaji lebih dalam gejala yang dialami
pasien untuk dapat menentukan penyakit yang diderita. Oleh karena itu dibangun
suatu sistem pakar yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan metode Certainty Factor (CF).
Data didapatkan
dengan metode diagnosa yang dibagi menjadi tiga metode, yaitu wawancara,
pemersiksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (hasil laboratorium). Metode tersebut
mengadopsi cara kerja atau cara dokter mendiagnosa pasien. Untuk memanipulasi
data tiap metode diagnosa memiliki gejala-gejela yang kemudian tiap gejala
tersebut dipasangkan dengan satu penyakit dan diberikan nilai certainty factor sesuai dengan penilaian
pakar atau dokter.
Kesimpulan:
1)
Gejala yang terdapat pada metode diagnosa
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, lebih spesifik mengarah pada satu
penyakit.
2)
Besarnya nilai CF total ditentukan oleh
banyaknya kecocokan antara id gelaka dan id penyakit, serta besarnya nilai CF
tiap aturan pada kaidah diagnosa.
3)
Nilai CF berada pada kisaran 0 sampai dengan 1,
jika keluaran CF mendekati satu, maka kepastiannya mendekati benar.
2. Sistem Pakar
Mendiagnosa Penyakit Lambung Menggunakan Metode Certainty Factor
Oleh: Nella Almi Ritonga
Penyakit pada lambung antara lain
adalah sakit Maag (Gastritis),
dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disiase
(GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh asam lambung yang berlebihan,
sehingga dinding lambung tidak kuat menahan asam ambung dan menimbulkan luka. Dipepsia
disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain gangguan daya gerak saluran cerna
bagian atas dan adanya waktu pengosongan lambung yang terlambat erta stres
psikis. GERD merupakan gangguan
sebagai aikibat terjadinya refluks
gastroesophageal. Gejala khas GERD
adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit
waktu menelan.
Pada pentlitian
ini, penulis mendiagnosa penyakit pada lamung dengan membangun sebuah sistem
pakar yang dapat menganaisa gejala-gejala penyakit menjadi sebuah keputusan
nama penyakit dengan menggunakan metode Forward
Chaining sebagai metode penelusuran dan metode Certainty Factor sebagai metode untuk mengitung nilai kepercayaan
atas gelaja yang diberikan oleh pasien.
Kesimpulan:
Penerapan metode
certainty factor dapat mempermudah dan memberikan perhitungan penyelesaian
seberapa pasti pada user atau pasien menderita penyakit lambung.
3. Sistem Pakar
Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Certainty Factor
Oleh: Nur Anjas Sari
Penyakit demam
berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan
Nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Demam berdarah dangue
merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan
menyebabkan kematian. Seringkali penyakit demam
berdarah terlambat didiagnosa.
Sistem pakar untuk
diagnosa penyakit demam berdarah ini merupakan suatu sistem pakar yang
dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa penyakit demam berdarah dengan
basis pengetahuan yang dinamis. Dimana sistem pakar merupakan sistem komputer
yang dapat melakukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu
keahlian tertentu. Sistem pakar dapat menggantikan peran seorang pakar yang
prinsip kerjanya dapat memberikan hasil yang pasti, seperti yang dilakukan oleh
seorang pakar. Metode sistem pakar yang dipakai adalah certainty factor. Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala
yang dapat dipilih oleh user, dimana setiap pilihan gejala akan membawa user
kepada pilihan gejala selanjutnya sampai mendapatkan hasil akhir. Pada hasil
akhir, sistem akan menampilkan pilihan gejala user, dan penyakit yang diderita.
Sistem tersebut memberikan hasil berupa kemungkinan penyakit yang dialami,
persentase keyakinan, serta nilai keyakinan yang diberikan oleh pengguna dalam
menjawab pertanyaan selama sesi konsultasi ketika menggunakan sistem ini.
Kesimpulan:
1)
Gejala penyakit demam berdarah telah berhasil
direpresentasekan ke dalam bentuk rule agar dapat dimengerti oleh komputer.
2)
Penerapan metode certainty factor dapat mempermudah dan memberikan perhitungan
penyelesaian seberapa pasti pada user atau pasien menderita penyakit demam
berdarah.
4.
Perancangan
Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Anak
Oleh: Safia Dhany
Sistem pakar untuk
diagnosa penyakit anak ini merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai
alat bantu untuk mendiagosa jenis penyakit tropis khususnya pada balita dengan
basis pengetahuan yang dinamis. Basis pengetahuan disusun sedmikian rupa ke
dalam suatu database dengan beberapa tabel diantaranya tabel penyakit, tabel
gejala dan tabel aturan untuk mempermudah kinerja sistem dalam penarikan
kesimpulan. Penarikan kesimplan dalam sistem pakar ini menggunakan metode
inferensi forward chaining. Forward
Chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari
bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (Kursini, 2006). Sistem
pakar ini akan menampilkan pilihan gejala yang dapat dipilih oleh user dimana setiap pilihan gejala akan
membawa user kepada pilihan gejala selanjutnya sampai mendapatkan hasil akhir.
Pada hasil akhir sistem pakar akan menampilkan pilihan gejala user, jenis penyakit yang diderita,
penyebab dan penanggulanganya. Disamping itu, sistem pakar ini juga memberikan
informasi anak eperti keamanan dan gizi anak.
Kesimpulan:
Metode inferensi yang
digunakan pada sistem pakar ini terbatas pada penggunaan data penyakit yangs
sederhana atau tidak kompleks.
Komentar
Posting Komentar